Jikasifat-sifat itu telah ia miliki, insya Allah ia akan menjadi pemimpin yang baik dan amanah. Masyarakat yang baik, dipimpin oleh pemimpin yang baik pula, insya Allah akan menjadi negeri yang aman, damai, sejahtera dan bermartabat. Negeri yang toyyibatun warabun ghofur. Amin. Selamat melaksanakan Pilkada 2010. (Juli 2011)
Setiapmanusia pasti pernah mengalami masalah atau tertimpa musibah dalam hidupnya. Apapun musibahnya, mulai dari kehilangan seseorang yang kita cintai, kehilangan harta benda yang kita punya, musibah sakit, atau bahkan tertimpa musibah bencana alam yang melenyapkan hampir semua yang kita miliki. Sebagai hamba Allah SWT, kita memang tak akan luput dari berbagai macam cobaan atau []
AllahSwt. memerintahkan hamba-Nya untuk memperbanyak istigfar. pertolongan kepada Allah Swt. c. Memohon keselematan kepada Allah Swt. c. Memohon kemudahan kepada Allah Swt. 10.Hamba Allah Swt. yang saleh akan mendapat balasan sempurna lagi: "Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal daging." Apabila Allah Swt. membuat keputusan untuk
Fast Money. Home Tips Selasa, 19 Oktober 2021 - 0817 WIBloading... Di antara takdir Allah yang agung ini, adalah ketentuan Allah berupa al-jaza min jinsil amal atau balasan akan didapat sesuai dengan amal perbuatan. Foto ilustrasi/istimewa A A A Takdir Allah Subhanahu wa ta'ala itu pasti, tidak berubah dan tak berganti. Dan, di antara takdir Allah yang agung ini, adalah ketentuan Allah berupa al-jaza min jinsil amal atau balasan akan didapat sesuai dengan amal perbuatan . Orang yang berbuat baik, akan mendapat balasan kebaikan. Dan orang yang berbuat jahat, akan mendapat balasan yang Subhanahu wa ta’ala berfirmanيَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ“Ingatlah pada hari ketika setiap jiwa mendapatkan balasan atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, begitu juga balasan atas kejahatan yang telah dia kerjakan, dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan itu, dan Allah memperingatkan kalian akan siksaNya. Dan Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hambaNya.” QS. Ali-Imran 30 Baca Juga Menurut Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc, dalam ceramah dan kajian Ayat-ayat Ahkam di kanal Rodja, faedah yang bisa kita ambil dari ayat yang mulia ini adalah sebagai berikut;1. Peringatan bagi hari yang besar nanti kiamat, di mana manusia mendapatkan apa yang telah dilakukan dari kebajikan atau keburukan. Maka bahagialah orang yang diberi taufik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk beramal dengan amal kebajikan. Dia akan mendapatkan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hendaknya kita semua berusaha terus beramal dengan amal shaleh dan menjauhkan dari amal-amal yang mendatangkan murkanya Allah Subhanahu wa Ta’ Wajib -minimalnya disunnahkan- bagi seseorang untuk mengingat hari Pasti adanya balasan bagi setiap jiwaApakah ini umum atau dikecualikan bagi yang tidak diberikan taklif? Kalau kita lihat keumuman lafadz, maka ini mencakup semuanya. Yang tidak mukallaf maka dicatat untuknya kebaikan adapun keburukan tidak dicatat. Dari amal kebaikan itu dia akan mendapatkan di hadapannya, adapun amal keburukan akan yang kedua bahwa balasan itu adalah untuk yang mukallaf saja. Dan tidak diragukan lagi yang dimaksud jiwa’ di sini tidak dimaksudkan secara umum. Karena binatang tidak masuk di dalamnya. Sehingga yang dimaksud dengan jiwa’ di sini adalah jiwa yang Kesempurnaan tentang kekuasaan Allah Azza wa Jalla dengan menghadirkan apa yang telah diamalkan oleh seorang manusia baik amalan itu sedikit ataupun banyak. Baca Juga Allah sangat sempurna. Tidak ada yang luput sedikitpun bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan apa yang dilakukan oleh seseorang pasti akan dia hari akhir, dimana dia merupakan hari Keburukan akan kembali kepada orang yang Ditetapkannya di hari itu ada Orang yang melakukan perbuatan buruk memiliki kebencian terhadap perbuatannya pada hari tersebut. Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan itu. Baca Juga Wallahu A'lam wid takdir amal ibadah balasan perbuatan manusia Artikel Terkini More 7 menit yang lalu 23 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu
- Orang yang gemar beramal saleh disebut sebagai orang yang saleh. Secara etimologis, kata saleh berasal dari bahasa Arab shāliḥ yang berarti terhindar dari kerusakan atau keburukan. Amal saleh berarti amal atau perbuatan yang tidak merusak atau mengandung unsur kerusakan. Maka orang saleh berarti orang yang terhindar dari kerusakan atau hal-hal yang bersifat buruk. Yang dimaksud adalah perilaku dan kepribadiannya, yang mencakup kata, sikap, perbuatan, bahkan pikiran dan perasaannya, demikian seperti dikutip Nu hanya itu, dalam kamus al-Mu’jam al-Wasīth kata shaluḥa sebagai akar kata shāliḥ juga berarti bermanfaat. Dengan menggabungkan dua makna ini, maka orang saleh berarti orang yang perilaku dan kepribadiannya terhindar dari hal-hal yang merusak, dan di sisi lain membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Dengan kualitas tersebut, ia menjadi sosok harapan dan teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Macam-Macam Kesalehan Menurut Syekh Sya’rawi, dalam Islam orang saleh itu ada dua macam, saleh duniawi dan saleh ukhrawi. 1. Saleh DuniawiSaleh duniawi adalah saleh dalam arti asal, yakni orang yang berkepribadian baik sehingga di manapun berada ia tidak merugikan tapi justru banyak memberi manfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Namun kesalehan semacam ini hanya berdimensi etis, bahwa apa yang dilakukannya itu baik atau benar berdasarkan pertimbangan akal sehat. Kesalehan tersebut bersifat universal dan dapat diakui secara rasional oleh semua manusia. Orang saleh jenis ini bisa kita temukan di mana pun di muka bumi ini. Ia bisa seorang muslim, non-muslim bahkan ateis sekalipun, atau apapun profesi, jenis kelamin dan status sosialnya. Di lingkungannya, ia menciptakan keadilan, keteraturan, kedamaian, kemajuan dan kemakmuran. Namun ibarat bangunan, kesalehan tersebut berdiri tanpa fondasi relijius-spiritual sehingga hanya berdimensi duniawi. 2. Saleh UkhrawiSaleh ukhrawi adalah kesalehan yang lahir dari keimanan. Kebaikan yang dilakukan sebagai ekspresi dari ketaatan kepada Tuhan. Artinya, seseorang berkepribadian atau melakukan kebaikan tidak sekedar karena tuntutan etika, tapi juga atas kesadaran penuh sebagai seorang hamba Allah untuk berbuat baik kepada sesama hamba dan ciptaan-Nya. Untuk itu dalam setiap tindakannya, ia juga selalu memperhatikan aturan-aturan dan hukum agama, seperti halal dan haram, atau wajib dan sunnah. Garis pembeda antara saleh duniawi dan ukhrawi ini ialah keimanan, sehingga saleh ukhrawi ini hanya bisa dimiliki oleh seorang Muslim. Kebaikan yang dilakukan bisa saja serupa, namun berbeda nilainya. Kesalehan ukhrawi bernilai dunia sekaligus akhirat. Contohnya ketika seorang Muslim menyingkirkan paku di jalan. Ia melakukannya bukan sekedar karena dorongan etis untuk berbuat baik pada sesama manusia, tapi juga karena tuntunan agama untuk mencegah keburukan menimpa orang lain. Manfaat Beramal Saleh Dalam agama Islam, suatu amal saleh akan sah jika memenuhi syarat sebagai berikut a. Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya. b. Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah SWT. c. Amal saleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan Hadis. Sementara, seseorang yang beramal saleh akan memperoleh manfaat sebagai berikut, seperti dikutip dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti1 Diberi ampunan dan pahala yang besar oleh Allah SWT Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Maidah/5 9 yang artinya “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, bahwa mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.”2 Diberi tambahan petunjuk “Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal kebajikan yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya Maryam/19 76.”3 Diberi kehidupan yang baik dan layak “Siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan an-Nahl/16 97.”4 Dihapuskan dosa-dosanya “Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan al-Ankabut/29 7.”5 Dijauhkan dari kerugian di dunia dan akhirat “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran al-Asr/103 1-3.”Baca juga Hadits tentang Pahala Amalan pada Bulan Ramadhan Dilipatgandakan Akhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri dalam Islam, Apa Saja? Adab Pergaulan Remaja Menurut Islam dan Contoh Perilaku Menyimpang - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Dhita Koesno
ORANG yang beriman dan beramal sholeh, merekalah yang sebenarnya merasakan manisnya kehidupan dan kebahagiaan karena hatinya yang selalu tenang, berbeda dengan orang-orang yang lalai dari Allah yang selalu merasa gelisah. Walaupun mungkin engkau melihat kehidupan mereka begitu sederhana, bahkan sangat kekurangan harta. Namun jika engkau melihat jauh, engkau akan mengetahui bahwa merekalah orang-orang yang paling berbahagia. Perhatikan seksama firman-firman Allah Ta’ala berikut. Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik,” QS. An Nahl 97. Ini adalah balasan bagi orang mukmin di dunia, yaitu akan mendapatkan kehidupan yang baik. “Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,” QS. An Nahl 97. Sedangkan dalam ayat ini adalah balasan di akhirat, yakni alam barzakh. Begitu pula Allah Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui,” QS. An Nahl 41. “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. Jika kamu, mengerjakan yang demikian, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik terus menerus kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan balasan keutamaannya,” QS. Huud 3. Kedua ayat ini menjelaskan balasan di akhirat bagi orang yang beriman dan beramal sholeh. Begitu pula Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas,” QS. Az Zumar 10. Inilah empat tempat dalam Al Qur’an yang menjelaskan balasan bagi orang yang beriman dan beramal sholeh. Ada dua balasan yang mereka peroleh yaitu balasan di dunia dan balasan di akhirat. Itulah dua kebahagiaan yang nantinya mereka peroleh. Ini menunjukkan bahwa mereka lah orang yang akan berbahagia di dunia dan akhirat. [] Sumber
hamba allah swt yang saleh akan mendapat balasan sempurna berupa